Pendahuluan: Munculnya pemasaran hiperlokal

Munculnya digital pemasaran telah mengubah secara mendasar cara perusahaan memandang dan berinteraksi dengan audiens target mereka. Meskipun pemasaran massal pernah menjadi strategi utama untuk menjangkau khalayak luas, kebangkitan teknologi seluler, media sosial, dan analisis data telah membuka jalan bagi era pemasaran hiper-lokal. Pendekatan ini menargetkan pelanggan di sekitar perusahaan atau di wilayah geografis tertentu, sehingga memungkinkan pesan dan penawaran yang lebih personal dan bertarget. Strategi yang sangat bertarget ini telah terbukti tidak hanya menarik pelanggan lokal, namun juga menumbuhkan rasa kebersamaan di sekitar bisnis, yang pada akhirnya memperluas jangkauan dan mendorong penjualan.

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi telah memungkinkan munculnya pemasaran hiperlokal. WiFi, Bluetooth, ponsel pintar, dan perangkat GPS memungkinkan perusahaan mengumpulkan dan memanfaatkan banyak data spesifik lokasi. Sifat tepat dari data ini memungkinkan perusahaan untuk memberikan pengalaman yang sangat kontekstual dan personal kepada pelanggannya, sehingga membedakan layanan mereka dari layanan pesaing.

Pentingnya pemasaran hiperlokal diperkuat oleh penelitian yang menunjukkan bahwa konsumen semakin menghargai pengalaman yang dipersonalisasi. Menurut studi yang dilakukan Epsilon, konsumen 80% lebih cenderung berbisnis dengan perusahaan yang memberikan pengalaman yang dipersonalisasi. Selain itu, 90% personalisasi menarik. Hal ini menandakan adanya pergeseran ekspektasi pelanggan dan menggarisbawahi potensi perusahaan yang dapat menyampaikan pesan dan penawaran produk yang disesuaikan dengan kelompok pelanggan tertentu.

Dengan berakhirnya cookie pihak ketiga – metode konvensional untuk melacak perilaku online pengguna untuk personalisasi iklan yang lebih baik – perusahaan harus mencari cara alternatif untuk menerapkan strategi pemasaran hiper-lokal. Artikel ini menguraikan lima strategi yang dapat digunakan perusahaan untuk menerapkan pemasaran hiperlokal Personalisasi online tanpa pelacakan berbasis cookie.

Tantangan personalisasi tanpa cookie

Penghentian penggunaan cookie pihak ketiga oleh browser web utama untuk meningkatkan privasi pengguna telah menimbulkan tantangan signifikan terhadap lanskap pemasaran web. Situs web tidak lagi dapat mengandalkan cookie untuk menyesuaikan konten berdasarkan riwayat penelusuran pengguna, pembelian sebelumnya, dan preferensi produk. Perubahan ini memerlukan cara inovatif untuk memberikan pengalaman yang dipersonalisasi tanpa melanggar privasi pengguna atau melanggar peraturan seperti Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) 1TP239.

Meskipun cookie memberikan informasi berharga tentang perilaku pengguna, cookie memiliki keterbatasan. Data cookie sering kali tidak lengkap, karena pengguna dapat menghapus cookie atau memilih untuk tidak mengikuti pelacakan sama sekali. Dunia tanpa cookie berarti pemasar perlu menemukan metode alternatif untuk melacak dan memahami perilaku pelanggan, yang juga memberikan peluang untuk meningkatkan akurasi dan relevansi strategi pemasaran hiperlokal.

Kurangnya cookie juga memaksa pemasar untuk menerapkan metode pelacakan pengguna yang ramah privasi. Ini mencakup data pihak pertama, yaitu data yang dikumpulkan langsung dari pengguna, seperti informasi yang diberikan selama pembuatan akun atau pembelian. Meskipun data pihak pertama memberikan nilai yang luar biasa, kegunaannya dalam penargetan hiperlokal mungkin terbatas. Namun, jika digabungkan dengan strategi lain, strategi ini dapat memberikan pendekatan komprehensif terhadap penargetan hiperlokal dengan cara yang ramah privasi.

Terakhir, hilangnya cookie menempatkan tim pemasaran pada posisi di mana mereka harus mengembangkan pemahaman yang lebih holistik tentang pelanggan mereka. Hal ini memerlukan penggabungan berbagai sumber data, termasuk ID perangkat, data lokasi, dan perilaku pengguna di seluruh situs atau aplikasi merek. Sumber-sumber ini dapat diintegrasikan untuk mendapatkan gambaran yang lebih kaya tentang perilaku dan preferensi pelanggan.

Strategi 1: Gunakan ID perangkat dan data lokasi untuk mempersonalisasi pengalaman online

Dengan tidak adanya cookie, pemasar dapat menggunakan ID perangkat dan data lokasi untuk meningkatkan personalisasi online. ID Perangkat adalah ID unik yang ditetapkan ke perangkat dan dapat memberikan wawasan tentang perilaku pengguna di seluruh titik dan platform. Sementara itu, data lokasi dapat memberikan wawasan yang berbeda mengenai perilaku offline konsumen, yang dapat memberikan nilai besar bagi perusahaan dalam memahami kebutuhan dan preferensi basis pelanggan lokal mereka.

Misalnya, data dari perangkat pengguna dapat membedakan pola perilaku penelusuran online, penggunaan aplikasi, dan yang paling penting, lokasi. Informasi ini dapat memberikan wawasan kepada merek tentang produk atau layanan mana yang populer di wilayah tertentu, sehingga memungkinkan mereka menyesuaikan penawarannya. Selain itu, wawasan ini memungkinkan perusahaan menawarkan penawaran dan promosi lokal secara eksklusif kepada pelanggan di wilayah geografis tertentu.

Selain itu, pengidentifikasi perangkat dapat digunakan untuk strategi penargetan ulang. Pengguna yang pernah melihat atau membeli produk di masa lalu dapat diidentifikasi dan ditargetkan dengan iklan atau promosi yang dipersonalisasi, sehingga meningkatkan kemungkinan konversi. Strategi ini juga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, karena perusahaan dapat menunjukkan bahwa mereka memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan melalui upaya penargetan ulang yang dipersonalisasi.

Namun, penggunaan pengenal perangkat dan data lokasi disertai dengan pertimbangan privasi. Perusahaan harus memastikan bahwa mereka transparan kepada pengguna tentang bagaimana data mereka digunakan dan memberikan kesempatan untuk tidak ikut serta. Praktik ini tidak hanya etis, namun juga dapat membangun kepercayaan dengan pelanggan.

Strategi 2: Gunakan pembatasan wilayah dan penargetan geografis untuk penargetan pelanggan yang akurat

Geofencing dan penargetan geografis adalah dua alat canggih yang dapat digunakan perusahaan untuk menargetkan pelanggan secara tepat. Lebah geofencing melibatkan pengaturan batas virtual di sekitar lokasi fisik dan berinteraksi dengan pelanggan yang masuk atau keluar dari batas tersebut. Interaksi ini dapat berupa pesan pribadi, kupon diskon, atau iklan. Penargetan geografis di sisi lain, menggunakan data lokasi untuk menyesuaikan konten atau pesan kepada pengguna berdasarkan lokasi geografis mereka.

Strategi ini bisa sangat efektif untuk pemasaran hiperlokal. Bisnis dapat mengirimkan promosi yang dipersonalisasi kepada pelanggan di dekat toko mereka dan mendorong mereka untuk mampir. Selain itu, penargetan geografis dapat membantu perusahaan memahami pola perilaku pelanggan, seperti waktu belanja pilihan mereka dan seberapa besar kemungkinan mereka merespons promosi.

Selain itu, strategi ini dapat digunakan dalam kombinasi satu sama lain untuk personalisasi yang lebih baik. Misalnya, perusahaan dapat membuat pembatasan wilayah di sekitar lokasi pesaing dan mengirimkan promosi yang dipersonalisasi kepada pengguna yang memasuki area ini. Di sisi lain, perusahaan dapat menggunakan penargetan geografis untuk mengidentifikasi calon pelanggan di wilayah geografis yang lebih luas dan mengirimkan pesan yang dipersonalisasi kepada mereka yang disesuaikan dengan lokasi mereka.

Untuk memaksimalkan strategi ini, perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki data lokasi yang akurat dan terkini. Mereka juga harus mempertimbangkan masalah privasi dan mendapatkan persetujuan yang sesuai sebelum mengumpulkan atau menggunakan data ini.

Strategi 3: Merangkul Teknologi Beacon untuk Meningkatkan Upaya Pemasaran Kedekatan

Teknologi Beacon adalah pilihan lain bagi perusahaan yang ingin meningkatkan upaya pemasaran jarak dekat dalam lingkungan tanpa cookie. Beacon adalah perangkat Bluetooth kecil yang mengirimkan sinyal ke ponsel pintar terdekat. Saat perangkat pengguna berada dalam jangkauan suar, perangkat tersebut dapat menerima notifikasi atau pesan tertentu. Hal ini menjadikan teknologi suar sebagai alat yang hebat untuk mempersonalisasi pengalaman pelanggan di tingkat hiper-lokal.

Teknologi Beacon dapat diterapkan di berbagai lingkungan, seperti toko ritel, restoran, dan tempat acara, sehingga memberikan pengalaman yang dipersonalisasi kepada pelanggan segera setelah mereka memasuki lokasi. Misalnya, beacon dapat digunakan untuk mengirimkan pemberitahuan push dengan diskon yang dipersonalisasi atau rekomendasi produk berdasarkan riwayat pembelian pelanggan saat mereka berada di dekat toko.

Selain itu, teknologi suar dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan pengalaman berbelanja. Dengan menganalisis data yang dikumpulkan melalui interaksi suar, perusahaan dapat memperoleh wawasan tentang pola lalu lintas pelanggan, waktu tunggu, dan perilaku belanja – informasi yang sangat penting untuk mengoptimalkan penempatan produk dan promosi di dalam toko.

Namun, seperti semua strategi lainnya, penggunaan teknologi suar memerlukan persetujuan dari konsumen. Penting untuk menyampaikan manfaat dari menyetujui komunikasi suar, seperti menerima penawaran eksklusif, untuk membantu pelanggan membuat keputusan yang tepat.

Strategi 4: Gunakan pemberitahuan push dan pemasaran SMS untuk interaksi waktu nyata

Pemberitahuan push dan pemasaran SMS adalah dua saluran efektif untuk keterlibatan real-time bagi bisnis yang menjalankan strategi pemasaran hiper-lokal. Ketika diintegrasikan dengan teknologi geofencing atau beacon, mereka dapat menyampaikan pesan yang kuat, kontekstual, dan tepat waktu kepada pengguna.

Notifikasi push, yang diaktifkan melalui aplikasi, dapat mengirimkan peringatan spesifik konteks kepada pengguna, sehingga meningkatkan pengalaman mereka dengan merek. Misalnya, sebuah restoran dapat mengirimkan pemberitahuan push sekitar jam makan siang yang berisi makan siang spesial kepada pengguna dalam radius tertentu dari tempat tersebut. Jenis pesan yang dipersonalisasi dan real-time ini dapat mengarahkan lalu lintas dan mendorong tindakan segera.

Sebaliknya, pemasaran SMS dapat menjadi cara yang efektif untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas, terutama karena tidak memerlukan instalasi aplikasi apa pun. Bisnis dapat mengelompokkan basis pelanggan mereka dan mengirim pesan teks lokal berisi promosi atau pembaruan. Misalnya, toko pakaian mungkin mengirim pesan tentang flash sale di lokasi tertentu.

Meskipun saluran-saluran ini memberikan peluang bagus untuk keterlibatan secara real-time, perusahaan harus menggunakannya dengan bijak. Membebani pengguna dengan notifikasi dapat menyebabkan pengguna berhenti berlangganan, membisukan aplikasi, atau bahkan mungkin menghapus aplikasi.

Strategi 5: Berkolaborasi dengan influencer dan mitra lokal untuk memperluas jangkauan

Pemasaran influencer dan kemitraan telah menjadi alat penting dalam persenjataan banyak pemasar, namun nilainya dapat diremehkan dari perspektif hiper-lokal. Berkolaborasi dengan influencer atau mitra lokal dapat meningkatkan jangkauan secara signifikan di lokasi tertentu, memperkuat pengenalan merek dan loyalitas pelanggan.

Influencer lokal memiliki audiens yang berdedikasi dan terlibat serta peduli terhadap lingkungan lokal mereka. Dengan bermitra dengan para influencer ini untuk konten, acara, atau promosi, perusahaan dapat langsung menjangkau calon pelanggan di wilayah geografis yang relevan. Demikian pula, kemitraan dengan bisnis atau organisasi lokal lainnya dapat memberikan manfaat bersama, termasuk peningkatan visibilitas dan peluang untuk mengadakan acara bersama.

Selain itu, kolaborasi dapat memberikan pemasaran yang lebih organik, personal, dan autentik. Hal ini dapat melibatkan para influencer yang membagikan pengalaman nyata mereka dengan sebuah perusahaan atau produk, yang dapat diterima secara mendalam oleh khalayak lokal. Kemitraan juga dapat menghasilkan kampanye bersama yang inovatif yang melibatkan masyarakat lokal dengan cara-cara baru.

Namun, kolaborasi harus dipilih dengan hati-hati. Perusahaan harus bekerja sama dengan influencer dan mitra yang selaras dengan nilai-nilai merek mereka dan dapat terhubung secara otentik dengan audiens target mereka. Selain itu, transparansi sangat penting dalam setiap kemitraan berbayar untuk menjaga kepercayaan publik.

Kesimpulan

Menerapkan pemasaran hiperlokal dalam lingkungan tanpa cookie menantang perusahaan untuk menggunakan teknologi secara kreatif sambil menghormati privasi pengguna. Strategi seperti penggunaan pengidentifikasi perangkat, geofencing, teknologi suar, pemberitahuan push, dan kemitraan dengan influencer lokal memberikan cara-cara inovatif untuk melibatkan audiens pada tingkat hiper-lokal. Pendekatan ini tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap peraturan privasi, namun juga meningkatkan relevansi dan privasi personalisasi dari upaya pemasaran. Menerapkan strategi-strategi ini sangat penting bagi bisnis yang ingin tetap kompetitif dan terhubung secara bermakna dengan pelanggan lokal mereka dalam lanskap digital yang terus berkembang.